FILSAFAT ALAM
Kehidupan
manusia terdapat pada bagaimana manusia beradaptasi dengan alam. Ini sangat menentukan manusia bisa bertahan
hidup. Awal mulai filsafat mulai dari manusia mempertanyakan alam, sehingga
ditemukanlah peradaban tertua didunia. Ini merupakan lahirlah ilmu pengetahuan
dalam berfilsafat.
Flsafat
alam pertama kali dikemukan oleh parailmuan berada di Mesir dan Mesopotamia.
Akan tetapi dalam referensi tidak pernah diungkapkan siapa penemu filsafat
Alam. Mungkin saja ini ada hubunganya dengan runtuhnya peradaban pada masa itu.
Flsafat alam di kembangkan orang yunani pada masa Thales yang mengungkapkan air
adalah sumber dari kehidupan manusia.
Sangat
jelas bahwa setiap lahirnya filsafat barat, cina, yunani, india kerucutnya dari
mempertanyakan alam dan dibuktikan secara ilmiah. Dari sudut pandang persepsi
indra tentang alam semesta sangat berpengaruh, ketika kita menafsirkan bahwa
didalam alam semesta ada sumber kehidupan. Unsur-unsur selalu di perlihatkan dengan keadaan
sekarang. Karena realiatas yang ada ada bagaimana manusia mengahadapi alam
smesta. Namun penafsiran setiap orang berbeda-beda.
Ada tiga konsepsi
tentang alam semesta.
1.
Konsepsi Ilmiah tentang Alam semesta.
Di
dalam ilmu penngetahuan selalu membantu kita untuk berfikir,dan membantu
membentuk pendapat dalam benak para ilmuan. Ini didasarkan pada dua hal yaitu
teori dan Eksprimen dalam menafsirkan fenomena yang ada, maka kita harus ada
namanya penelitian.
2.
Konsepsi filosofis tentang alam semesta.
Konsep
filofis tentang alam semesta didasarkan pada prinsip-prinsip jelas dan bisa
ditanggapi oleh akal pikiran. Prinsip ini sangat logis sifatnya komprehensif,
mengenai alam semesta menjawab semua permasalaahan dan mengendalikan diri dari
emosional. Prinsip ini sangat mempengaruhi pada kehidupan manusia, dan memberi
sudut pandang berpikir, sehingga menghasilkan ide atau gagasan yang di
sarankan.
3.
Konsepsi religius tentang alam semesta
Pandangan
tentang alam dianggap sebagi konsep para filosifis, tetapi dalam ketauhidtan
juga sudah membicarakan tentang konsep alam. Karena dilihat dari pertimbangan
perkiraan pemikiran, wahyu dan alam ghaib. Maka konsep para filosofis dan
religius bidang sama. Namun sumber-sumbernya ada perbedaan.
Melihat
dari tiga konsep ini mempunyai tanggapan sendiri, dan semua di kembalikan pada
diri. Bagaimana manusia menjanga alam semesta yang mempunyai nilai-nilai
keindahan yang tak pernah kita bayangkan. Dan harus perlu kita ketahui bahwa,
alam semesta ada konsep tauhidnya karena didalamnya ada “sumbunya satu dan orbitnya satu artinya alam semesta ini dari Allah,
dan kembali pada Allah dan setiap lembar daun pohon merupakan kitab yang berisi
pengetahuan spritul. Maka dari itu, perbaikilah diri kalian dan renungi
jika mempunyai kesalahan.
Salam Ankers…….!
By : Rahmin Yunus
JIWA MEMBANGUN
Salam Ankers……….!
Bangkitlah jiwa, dalam membentuk karakter.
Hidup adalah sebuah perjuangan yang
tak habis habisnya dalam mennyelesaiakan problem diri dibentur oleh kenyataan.
Akan tetapi, kita lahir dalam kelompok harus melawan dan bangkit menemukan
metode atau cara sendiri mengatasinya.
Kehidupan kelompok sudah tidak
steril lagi, dilihat dari pandangan individu yang mempunyai banyak
problem-problem di hadapi dalam membentuk diri. Kadang-kadang kita
terombang-ambing oleh keadaan dan situasi yang ada, padahal kehidupan ini hanya
sandiwara. Sangat ironis, ketika persoalan individu hanya ditutupi dengan
senyum , karena belum mampu menyelesaiakan masalah didalam diri sendiri, dan
ini akan berpengaruh dalam kelompok.
Sebelum mengenal Ankers kita tidak
pernah menemukan titik menyelesaikan masalah dan terkadang situasi menghantui
kita. Ini akan menjadi proses kehidupan baru dalam hidupku.
Di dalam kelompok kita harus
merenungi diri, “seberapa besar
pengetahuan yang kita dapat dan dimana nilai-nilai kebersamaan yang kita tanam”?
Ini pertanyaan yang harus dijawab, dan jangan sia-siakan kesempatan ini, karena
moment yang paling berharga adalah menentukan pilihan dalam kesadaran diri.
Sekarang saatnya kita menanamkan nilai-nilai persatuan, dan jangan pernah
menyerah.
Pandangan ini dilihat dari karekter
individu yang memunculkan egoisme masing-masing yang bersifat panas. Padahal
kita sebagai generasi muda mempunyai beban dan tanggung jawab besar untuk
memerdekakan bangsa indonessia 100% yang
sudah dicita citakan oleh Tan Malaka. Perlu disadari bahwa pendidikan formal
yang ada di Universitas masih kurang. Jadi kita sudah bisa berfikir ternyata
pendidikan membahas lapisan terakhir dari permasalahan-permasalahan yang paling
dasar dalam tendensi dan sudah menjadi tradisi. Sehingga kita terkecoh atau
terlena dengan waktu yang sudah ditetapkan.
Ingat
……!
Kita lahir dalam kelompok, bukan kelompok
yang melahirkan kita dan hari ini bisa menikmati ilmu pengetahuan yang sudah
kita dapatkan.
Bersambung….!
Ankers : Rahmin Yunus
Posting Komentar