Artikel Terbaru

Senin, 20 Oktober 2014

Filsafat



FILSAFAT ALAM
Kehidupan manusia terdapat pada bagaimana manusia beradaptasi dengan alam.  Ini sangat menentukan manusia bisa bertahan hidup. Awal mulai filsafat mulai dari manusia mempertanyakan alam, sehingga ditemukanlah peradaban tertua didunia. Ini merupakan lahirlah ilmu pengetahuan dalam berfilsafat.
Flsafat alam pertama kali dikemukan oleh parailmuan berada di Mesir dan Mesopotamia. Akan tetapi dalam referensi tidak pernah diungkapkan siapa penemu filsafat Alam. Mungkin saja ini ada hubunganya dengan runtuhnya peradaban pada masa itu. Flsafat alam di kembangkan orang yunani pada masa Thales yang mengungkapkan air adalah sumber dari kehidupan manusia.
Sangat jelas bahwa setiap lahirnya filsafat barat, cina, yunani, india kerucutnya dari mempertanyakan alam dan dibuktikan secara ilmiah. Dari sudut pandang persepsi indra tentang alam semesta sangat berpengaruh, ketika kita menafsirkan bahwa didalam alam semesta ada sumber kehidupan. Unsur-unsur  selalu di perlihatkan dengan keadaan sekarang. Karena realiatas yang ada ada bagaimana manusia mengahadapi alam smesta. Namun penafsiran setiap orang berbeda-beda.
Ada tiga konsepsi tentang alam semesta.
1.       Konsepsi Ilmiah tentang Alam semesta.
Di dalam ilmu penngetahuan selalu membantu kita untuk berfikir,dan membantu membentuk pendapat dalam benak para ilmuan. Ini didasarkan pada dua hal yaitu teori dan Eksprimen dalam menafsirkan fenomena yang ada, maka kita harus ada namanya penelitian.
2.       Konsepsi filosofis tentang alam semesta.
Konsep filofis tentang alam semesta didasarkan pada prinsip-prinsip jelas dan bisa ditanggapi oleh akal pikiran. Prinsip ini sangat logis sifatnya komprehensif, mengenai alam semesta menjawab semua permasalaahan dan mengendalikan diri dari emosional. Prinsip ini sangat mempengaruhi pada kehidupan manusia, dan memberi sudut pandang berpikir, sehingga menghasilkan ide atau gagasan yang di sarankan.
3.       Konsepsi religius tentang alam semesta
Pandangan tentang alam dianggap sebagi konsep para filosifis, tetapi dalam ketauhidtan juga sudah membicarakan tentang konsep alam. Karena dilihat dari pertimbangan perkiraan pemikiran, wahyu dan alam ghaib. Maka konsep para filosofis dan religius bidang sama. Namun sumber-sumbernya ada perbedaan.
Melihat dari tiga konsep ini mempunyai tanggapan sendiri, dan semua di kembalikan pada diri. Bagaimana manusia menjanga alam semesta yang mempunyai nilai-nilai keindahan yang tak pernah kita bayangkan. Dan harus perlu kita ketahui bahwa, alam semesta ada konsep tauhidnya karena didalamnya ada “sumbunya satu dan orbitnya satu artinya alam semesta ini dari Allah, dan kembali pada Allah dan setiap lembar daun pohon merupakan kitab yang berisi pengetahuan spritul. Maka dari itu, perbaikilah diri kalian dan renungi jika mempunyai kesalahan.
Salam Ankers…….!
By : Rahmin Yunus



















JIWA MEMBANGUN
Salam Ankers……….!
Bangkitlah jiwa, dalam membentuk karakter.
            Hidup adalah sebuah perjuangan yang tak habis habisnya dalam mennyelesaiakan problem diri dibentur oleh kenyataan. Akan tetapi, kita lahir dalam kelompok harus melawan dan bangkit menemukan metode atau cara sendiri mengatasinya.
            Kehidupan kelompok sudah tidak steril lagi, dilihat dari pandangan individu yang mempunyai banyak problem-problem di hadapi dalam membentuk diri. Kadang-kadang kita terombang-ambing oleh keadaan dan situasi yang ada, padahal kehidupan ini hanya sandiwara. Sangat ironis, ketika persoalan individu hanya ditutupi dengan senyum , karena belum mampu menyelesaiakan masalah didalam diri sendiri, dan ini akan berpengaruh dalam kelompok.
            Sebelum mengenal Ankers kita tidak pernah menemukan titik menyelesaikan masalah dan terkadang situasi menghantui kita. Ini akan menjadi proses kehidupan baru dalam hidupku.
            Di dalam kelompok kita harus merenungi diri, “seberapa besar pengetahuan yang kita dapat dan dimana nilai-nilai kebersamaan yang kita tanam”? Ini pertanyaan yang harus dijawab, dan jangan sia-siakan kesempatan ini, karena moment yang paling berharga adalah menentukan pilihan dalam kesadaran diri. Sekarang saatnya kita menanamkan nilai-nilai persatuan, dan jangan pernah menyerah.
            Pandangan ini dilihat dari karekter individu yang memunculkan egoisme masing-masing yang bersifat panas. Padahal kita sebagai generasi muda mempunyai beban dan tanggung jawab besar untuk memerdekakan bangsa indonessia 100%  yang sudah dicita citakan oleh Tan Malaka. Perlu disadari bahwa pendidikan formal yang ada di Universitas masih kurang. Jadi kita sudah bisa berfikir ternyata pendidikan membahas lapisan terakhir dari permasalahan-permasalahan yang paling dasar dalam tendensi dan sudah menjadi tradisi. Sehingga kita terkecoh atau terlena dengan waktu yang sudah ditetapkan.
Ingat ……!
            Kita lahir dalam kelompok, bukan kelompok yang melahirkan kita dan hari ini bisa menikmati ilmu pengetahuan yang sudah kita dapatkan.
Bersambung….!


Ankers : Rahmin Yunus

About ""

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Vivamus suscipit, augue quis mattis gravida, est dolor elementum felis, sed vehicula metus quam a mi. Praesent dolor felis, consectetur nec convallis vitae.

Posting Komentar

 
Copyright © 2013 ANKERS
Design by FBTemplates | BTT